Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar, Syahrul Alim : Koperasi Warisan Pemikiran Bung Karno

banner 468x60

BLITAR, Wartapawitra.com – Pendidikan dan pelatihan kader penggerak koperasi yang digelar oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah (Badiklatda) PDI Perjuangan Jawa Timur pada Minggu (22/6/2025), menjadi momen strategis untuk memperkuat kembali peran koperasi sebagai jantung ekonomi kerakyatan.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar, Syahrul Alim, menekankan bahwa koperasi bukan hanya alat untuk meningkatkan kesejahteraan individu. Menurutnya, koperasi adalah warisan pemikiran Bung Karno yang menanamkan nilai gotong royong sebagai dasar dalam membangun kemandirian ekonomi bersama.

“Koperasi itu bukan hanya soal untung rugi. Bung Karno sudah mengajarkan kepada kita bahwa koperasi adalah guru perekonomian Indonesia. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur seperti kebersamaan, kemandirian, dan solidaritas,” tegasnya.

Lebih jauh, Syahrul menilai koperasi sejati harus hadir sebagai gerakan yang melekat dalam kehidupan masyarakat, bukan sekadar lembaga formal atau tempat mencari keuntungan pribadi.

“Koperasi hanya jadi tempat segelintir orang mencari keuntungan. Harus ada manfaat nyata dan rasa memiliki dari seluruh anggota. Itu yang membedakan koperasi dengan badan usaha lain,” ujarnya.

Terkait rencana pembentukan koperasi baru di tingkat desa, termasuk koperasi bernama Merah Putih yang akan dibentuk oleh para peserta pelatihan, Syahrul menyatakan dukungannya. Ia berharap koperasi tersebut tumbuh berlandaskan semangat perjuangan dan nilai-nilai organisasi yang tertib dan profesional.

“Kita ingin spirit koperasi zaman Orde Baru yang benar-benar aktif dan tertib itu bisa hidup kembali, tapi kali ini dengan semangat demokratis dan transparan. Jangan ada lagi koperasi fiktif atau mati suri,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kedisiplinan dalam pengelolaan koperasi, dari prinsip tata kelola hingga pelaporan keuangan. Syahrul menegaskan bahwa integritas para pengurus merupakan faktor penentu keberhasilan koperasi.

“Kader-kader yang dilatih hari ini harus jadi agen perubahan. Tidak cukup hanya punya semangat, tapi juga harus dibekali ilmu dan etika. Jangan sampai koperasi gagal karena kelalaian kita sendiri,” tandasnya.

Dalam diklat yang diikuti ratusan peserta dari wilayah Blitar Raya dan Tulungagung ini, para kader mendapatkan pembelajaran komprehensif. Tidak hanya teori, namun juga praktik langsung terkait pengelolaan koperasi modern, mencakup manajemen sumber daya manusia, strategi pemasaran, hingga digitalisasi layanan.

Syahrul menyampaikan optimisme bahwa dari pelatihan ini akan lahir generasi baru yang mampu membangkitkan kembali peran koperasi sebagai fondasi ekonomi rakyat.

“Visi PDI Perjuangan jelas, bahwa politik harus memberi manfaat nyata. Melalui koperasi, kita ingin menciptakan kemandirian ekonomi rakyat yang berbasis komunitas. Dan itu semua harus dimulai dari desa,” pungkasnya.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *