BONDOWOSO, Wartapawitra.com —Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur kembali menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Bertempat di kawasan hutan milik Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bondowoso, ratusan kader Ansor dari seluruh ranting se-Kabupaten Bondowoso mengikuti Upgrading Patriot Ketahanan Pangan, sebuah agenda kolaboratif bersama Perhutani dan masyarakat sekitar hutan.
Momen strategis ini juga menjadi ajang distribusi 100.000 bibit buah produktif kepada masyarakat, sebagai bagian dari program besar ketahanan pangan yang digawangi oleh PW GP Ansor Jawa Timur. Bibit yang dibagikan meliputi durian, alpukat, jambu, hingga kelengkeng, dan akan ditanam di lahan-lahan hutan sosial sebagai bentuk pemanfaatan aset negara demi kesejahteraan rakyat.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musyafa’ Syafril, S.H, M.H, menegaskan bahwa gerakan ini tidak sekadar simbolik, tetapi merupakan bagian dari strategi besar Ansor dalam mencetak kader pelopor ketahanan pangan dan penjaga kedaulatan pangan di tingkat akar rumput.
“Kita ingin kader Ansor tidak hanya kuat secara ideologis, tapi juga tangguh secara ekonomi dan mandiri secara pangan. Pemanfaatan hutan bersama rakyat ini adalah wujud nyata kita membumikan semangat keislaman, kebangsaan, dan kemandirian dalam satu tarikan nafas,” ujar Musyafa.
Langkah ini mendapat dukungan penuh dari pihak Perhutani. Misbakhul Munir, Kepala Administratur Perhutani Bondowoso sekaligus anggota Departemen Kehutanan PW Ansor Jatim, menyebut keterlibatan kader-kader muda dalam pengelolaan hutan rakyat sebagai bagian dari pembentukan generasi baru petani hutan yang sadar konservasi dan produktif.
“Kolaborasi ini adalah bagian dari masa depan hutan Indonesia. Ansor hadir bukan untuk menguasai hutan, tapi untuk merawatnya bersama rakyat. Kita ingin hutan lestari, rakyat sejahtera,” tegas Munir.
Program ini juga dikawal langsung oleh Satgas Patriot Ketahanan Pangan PW Ansor Jawa Timur, yang selama ini konsisten mendampingi masyarakat desa di sektor pertanian dan pangan. Kepala Satgas, H. Deni Prasetya, menyebut kegiatan ini sebagai proses kaderisasi yang diarahkan untuk menciptakan desa-desa produktif melalui kader-kader muda.
“Target kita jelas: satu kader, satu desa, satu kawasan produktif. Bibit buah ini akan jadi pengikat antara generasi muda dan tanah airnya, bukan hanya secara simbolik tapi juga ekonomis,” jelas Deni.
Lebih dari sekadar kegiatan penanaman, agenda ini menjadi simbol transformasi Ansor dalam menjawab tantangan zaman: dari isu politik dan ideologi menuju panggung nyata pemberdayaan rakyat—pangan, ekonomi, dan lingkungan.
Dengan semangat “Hutan untuk Rakyat, Pangan untuk Negeri,” Ansor Jatim mendorong pemanfaatan lahan hutan sebagai ruang kolaboratif antara negara dan warga, demi mewujudkan kedaulatan pangan yang berakar pada kearifan lokal dan keberlanjutan ekologi.
