Menjembatani Warisan Budaya Dan Masa Depan Digital, KEK Singhasari Dikunjungi Komisi VII DPR RI

banner 468x60

KABUPATEN MALANG, Wartapawitra.com — Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Malang kian mencuri perhatian publik. Hadirnya institusi pendidikan global seperti King’s College London (KCL) menjadi penanda kuat bahwa kawasan ini bukan sekadar proyek ekonomi biasa, melainkan ruang strategis untuk menjembatani kejayaan budaya masa lalu dengan tantangan dan peluang masa depan.

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati, menekankan bahwa keberadaan KEK Singhasari harus dilihat dalam konteks yang lebih luas: sebagai titik temu antara pelestarian budaya dan kemajuan teknologi yang berorientasi masa depan.

“Budaya, kekayaan, legacy, heritage, peninggalan sejarah semua itu harus tetap menjadi kebanggaan kita. Tanpa meninggalkannya, kita juga harus melihat ke depan, menatap masa depan dengan kemajuan teknologi, baik itu AI, cyber security, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Saraswati juga menyoroti pentingnya pembangunan SDM unggul yang relevan dengan kebutuhan zaman. Ia menyambut baik kehadiran berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan di kawasan tersebut.

“Hadirnya The King’s College London, salah satu universitas terkemuka dari Inggris, membawa pelajaran-pelajaran digital. Di sini juga ada sekolah animasi, serta SMA yang berbasis ekonomi kreatif. Ini luar biasa,” tambahnya.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa pengembangan talenta saja belum cukup. Harus ada jaminan pasar agar potensi anak-anak muda benar-benar bisa terserap dan memberi kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.

“KEK tidak bisa hanya dilihat sebagai status semata. Harus ada daya tarik yang jelas bagi investor agar KEK benar-benar mendorong terbukanya lapangan kerja, tidak hanya padat kreasi, tapi juga padat karya,” tegasnya.

Menurutnya, KEK Singhasari memiliki potensi besar untuk menjadi magnet investasi di sektor digital dan pariwisata. Namun, dukungan dari investor kelas dunia masih sangat dibutuhkan agar potensi itu bisa optimal.

“Fungsi kami di DPR RI adalah legislasi, pengawasan, dan penganggaran. Khusus di Komisi VII, kami fokus pada pariwisata, UMKM, ekonomi kreatif, dan perindustrian. Undang-undang yang mendukung KEK sudah jelas. Sekarang, tantangannya adalah implementasi,” jelas Saraswati.

Menutup pandangannya, ia berharap KEK Singhasari benar-benar bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang memberikan dampak luas.

“Sudah empat tahun berdiri. KEK harus jadi penggerak ekonomi yang berdampak luas, bukan hanya untuk satu kelompok. Harus ada multiplier effect yang nyata,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Malang, Sanusi, yang turut mendampingi kunjungan kerja legislator, menegaskan komitmen penuh Pemkab Malang dalam mendukung pengembangan KEK Singhasari. Ia menyebut berbagai terobosan telah dilakukan, termasuk kerja sama dengan kampus-kampus ternama.

“Kita tidak lagi berbicara soal pembangunan berbasis fisik semata. Masa depan ekonomi kini bertumpu pada inovasi, teknologi, dan kualitas sumber daya manusia. KEK Singhasari adalah cerminan arah pembangunan masa depan itu,” ujarnya.

Sanusi menambahkan, inovasi yang dikembangkan di KEK Singhasari antara lain meliputi Community Based Tourism, Hospitality Lab, dan Teaching Hotel yang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya. Selain itu, kolaborasi strategis juga dibangun bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Center of Excellence dan Center for Future Work.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *