Sosialisasi P5HAM di Probolinggo, Dra. Hj. Anisah Syakur, M.Ag Dorong Pesantren dan Kader Muda Jadi Pelopor Kesadaran HAM

banner 468x60

PROBOLINGGO, Wartapawitra.com Pondok Pesantren Al Mashduqiah Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Senin (29/9/2025), menjadi tempat terselenggaranya Sosialisasi “Mewujudkan Masyarakat Sadar Hak Asasi Manusia Melalui Implementasi P5HAM”. Acara ini diinisiasi oleh Anggota DPR RI Komisi XIII, Dra. Hj. Anisah Syakur, M.Ag, dengan melibatkan sekitar 150 peserta dari kader PC Fatayat NU Kota Kraksaan serta DKC Garda Bangsa Kabupaten Probolinggo.

Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk menanamkan kesadaran publik tentang penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM (P5HAM), terutama di kalangan pemuda pesantren dan organisasi masyarakat.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM, yaitu Bapak Prayoga, yang memberikan apresiasi atas inisiatif DPR RI dalam memperkuat pemahaman HAM di daerah.

Dalam sesi penyampaian pandangan, beberapa tokoh lokal menekankan peran penting generasi muda. Hulailah Istiqlaliyah, atau akrab disapa Neng Hula, menegaskan bahwa nilai-nilai HAM harus diwujudkan dalam keseharian.

“Generasi muda, khususnya kader Fatayat NU dan Garda Bangsa, harus menjadi pelopor masyarakat sadar HAM. Nilai-nilai kemanusiaan sudah tertanam dalam ajaran Islam dan tradisi pesantren. Sekarang saatnya kita mengaktualisasikan nilai itu dalam kehidupan sosial dan kebangsaan,” ujarnya.

Sementara itu, Badrul Kamal, Ketua Garda Bangsa DKC Probolinggo, menekankan bahwa isu HAM sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.

“HAM harus dipahami secara kontekstual. Ini soal keadilan sosial, pelayanan publik yang layak, hingga hak warga untuk hidup aman. Sosialisasi ini penting agar kader muda memahami peran mereka dalam memperjuangkan nilai-nilai itu,” ucapnya.

Dari sisi perempuan, Fatimah Al Zahra, Ketua PC Fatayat NU Kota Kraksaan, menilai P5HAM sebagai bekal perjuangan kader perempuan.

“Kesadaran HAM bagi Fatayat juga berarti perjuangan perempuan: hak pendidikan, perlindungan dari kekerasan, hingga akses kesehatan. Melalui sosialisasi ini, kami semakin kuat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di daerah,” ungkap Fatimah.

Dalam arahannya, Dra. Hj. Anisah Syakur, M.Ag menegaskan bahwa P5HAM bukan sekadar instrumen formal negara, tetapi harus hadir nyata dalam kehidupan rakyat.

“HAM adalah fondasi peradaban bangsa. Pesantren dan kader muda NU punya peran strategis untuk memastikan nilai-nilai HAM hidup dalam masyarakat. Melalui P5HAM, kita ingin Indonesia tumbuh sebagai bangsa yang adil, beradab, dan bermartabat,” tutur Anisah.

Sosialisasi ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang disambut antusias oleh peserta. Banyak pertanyaan dan gagasan kritis yang menunjukkan tingginya minat generasi muda dalam memahami serta mengimplementasikan HAM dalam lingkup sosial, pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Probolinggo menunjukkan komitmennya dalam mendorong lahirnya masyarakat sadar HAM, dengan pesantren dan kader muda NU sebagai garda terdepan.

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *